Senin, 17 September 2012
PEMBELAJARAN IPA BERBASIS TEKNOLOGI
Pembelajaran IPA merupakan wahana yang potensial untuk meningkatkan
keterampilan berpikir pebelajar.Berpikir IPA merupakan keterampilan
generik sains.( Brotosiswoyo,2000).Keterampilan berpikir tingkat tinggi
yang dikembangkan melalui pembelajaran IPA bergantung pada karakteristik
konsep yang dipelajari (Liliasari,2000). Kemampuan berkomunikasi yang
merupakan bagian dari keterampilan berpikir dapat dikembangkan dengan
menguasai teknologi informasi. Enam model pembelajaran IPA (biologi,
fisika, dan kimia, masing-masing 2 model) berbasis teknologi informasi
untuk meningkatkan keterampilan generik sains pebelajar telah
dikembangkan dan diujicobakan secara terbatas. Dua di antaranya juga
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, yaitu model-model
pembelajaran kimia. Topik-topik IPA yang dipilih yaitu Bakteriologi
& Virologi, Keragaman Tingkat Organisasi Kehidupan, Termodinamika,
Induksi Magnetik, Hidrolisis Garam, dan Sifat Koligatif Larutan.
Konsep-konsep yang dikembangkan pada model-model pembelajaran tersebut
meliputi konsep abstrak, konsep berdasarkan prinsip dan konsep yang
menyatakan atribut atau sifat. Keterampilan generik sains yang
dikembangkan adalah pengamatan langsung dan tak langsung, bahasa
simbolik, inferensi logika, pemodelan matematika, dan membangun konsep.
Kerangka logika taat azas hukum alam dan hukum sebab-akibat hanya
dikembangkan pada model pembelajaran fisika dan kimia, kesadaran akan
skala pada model pembelajaran biologi. Ada 2 model pembelajaran kimia yang
juga mengembangkan berpikir tingkat tinggi, yaitu berpikir kritis.
Teknologi informasi yang digunakan dalam model-model pembelajaran yang
dikembangkan meliputi multimedia interaktif dan e-learning.Hasil
uji coba terbatas model-model pembelajaran yang dikembangkan melalui
metode kuasi eksperimen menunjukkan bahwa model-model pembelajaran
tersebut dapat meningkatkan keterampilan generik sains pebelajar (siswa
SMP dan SMA, mahasiswa keperawatan, mahasiswa calon guru fisika dan guru
fisika). Model-model pembelajaran kimia dapat pula meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa SMA secara signifikan. Belum
lengkapnya indikator keterampilan generik sains yang dikembangkan pada
setiap model pembelajaran dan belum dikembangkannya keterampilan
berpikir tingkat tinggi pada model-model pembelajaran biologi dan fisika
menyatakan bahwa penelitian ini perlu dilanjutkan ke tahap berikutnya
untuk memperoleh model-model pembelajaran IPA berbasis teknologi
informasi dengan komponen yang lebih lengkap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar